Jumat, 26 September 2025

Wakil Kepala BGN Nanik Deyang Minta Maaf atas Kasus Keracunan Siswa Akibat MBG

Jakarta – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, secara terbuka meminta maaf atas kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ribuan anak sekolah di berbagai daerah Indonesia.

Dalam konferensi pers pada Jumat (26/9/2025), Nanik tak kuasa menahan air mata saat menyampaikan permohonan maaf atas nama seluruh dapur MBG dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Indonesia.

“Dari hati saya yang terdalam, saya mohon maaf. Satu anak pun sakit adalah tanggung jawab kami. Kami akan memperbaiki kesalahan ini secara total,” kata Nanik.

Skala Kasus dan Daerah Terdampak

Kasus keracunan MBG meningkat selama tiga pekan terakhir. Dua daerah telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB), yaitu:

  • Kabupaten Bandung Barat
  • Kabupaten Mamuju

Data resmi BGN per 22 September 2025 mencatat 4.711 siswa menjadi korban keracunan di seluruh Indonesia. Distribusinya menurut wilayah:

  • Wilayah I (Sumatra): 1.281 orang
  • Wilayah II (Jawa): 2.606 orang
  • Wilayah III (Kalimantan, Bali, Sulawesi, NTT, Maluku, Papua): 824 orang

Sementara itu, catatan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) per 21 September 2025 menunjukkan total korban mencapai 6.452 siswa, dengan rincian tertinggi:

  1. Jawa Barat: 2.012 siswa
  2. D.I Yogyakarta: 1.047 siswa
  3. Jawa Tengah: 722 siswa
  4. Bengkulu: 539 siswa
  5. Sulawesi Tengah: 446 siswa

Hari ini, Jumat (26/9/2025), ditemukan tambahan korban di Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, sebanyak 103 siswa.

Tanggung Jawab dan Upaya Perbaikan

Nanik menegaskan bahwa BGN bertanggung jawab penuh atas insiden ini. Ia menekankan bahwa kasus keracunan bukan sekadar angka statistik, tetapi menyangkut nyawa anak-anak.

“Kesalahan ini menjadi tanggung jawab kami sebagai pelaksana. Kami berjanji insiden serupa tidak akan terjadi lagi,” tambahnya.

BGN bersama SPPG kini tengah mengevaluasi seluruh proses produksi, distribusi, dan penyajian MBG untuk memastikan standar keamanan pangan terpenuhi.

Pesan Penting untuk Sekolah dan Orang Tua

  • Memastikan anak mengonsumsi makanan yang aman dan higienis.
  • Menjalankan protokol pengawasan makanan dari pemerintah dan BGN.
  • Mengedukasi anak tentang pentingnya gizi seimbang dan keamanan makanan di sekolah.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan, pengawasan, dan transparansi dalam program pemberian gizi sekolah, terutama yang melibatkan ribuan siswa.

TAURUS77 | Slot88

Kasus keracunan MBG di Indonesia telah menimpa ribuan siswa dan menyentuh berbagai provinsi. Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang meminta maaf secara terbuka dan menegaskan komitmen lembaga untuk memperbaiki sistem MBG secara total. Kasus ini menekankan pentingnya keamanan pangan, tanggung jawab institusi, dan perhatian pada kesehatan anak-anak Indonesia.

Artikel ini dibuat SEO-friendly dengan keyword: keracunan MBG, Nanik Deyang minta maaf, Badan Gizi Nasional, siswa keracunan, Makan Bergizi Gratis Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

About Us